lazada

" Terpaksa " Kaya

21.35
Mungkin anda pernah membaca kisah berikut ini
“Kalaulah anak Adam lari dari rezekinya (untuk menjalankan perintah Allah) sebagaimana ia lari dari kematian, niscaya rezekinya akan mengejarnya sebagaimana kematian itu akan mengejarnya.” ( HR Ibnu Hibban No. 1084)
.
*Miskin kaya sudah ada yang atur*
Jika tiba-tiba kondisi ekonomi "down", saya selalu terhibur mengingat kisah bisnis Abdurrahman bin Auf, tentang investasinya membeli kurma busuk.
.
Suatu ketika Rasulullah Shallallahu' Alaihi Wasallam berkata, Abdurrahman bin Auf RadhiyaAllahu Anhu akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya.
.
*Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama. Karena pertanggungjawaban setiap hartanya.*
Maka mendengar ini, Abdul Rahman bin Auf r.a pun berfikir keras, bagaimana agar bisa kembali menjadi miskin supaya dapat masuk syurga lebih awal.
.
Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh. 
Abdurrahman bin Auf r.a pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik para sahabat tadi dengan harga kurma bagus.
.
Semuanya bersyukur..Alhamdulillah..kurma yang dikhawatirkan tidak laku, tiba-tiba laku keras! Diborong semuanya oleh Abdurrahman bin Auf.
.
Sahabat gembira. 
Abdurrahman bin Auf r.a pun gembira.
Semua happy!
Sahabat lain gembira sebab semua dagangannya laku.
Abdurrahman bin Auf r.a gembira juga sebab...berharap
jatuh miskin!
.
MasyaAllah..hebat.
Coba kalau kita? 
Usaha goyang dikit, udah teriak tak tentu arah.
Abdurrahman bin Auf r.a merasa sangat lega, sebab tahu akan bakal masuk surga dulu, sebab sudah miskin.
.
Namun.. Subhanallah..Rencana Allah itu memang terbaik..
Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, Raja Yaman mencari kurma busuk.
Rupa-rupanya, di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang bisa menyembuhkannya adalah KURMA BUSUK !
.
Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma Abdurrahman bin Auf r.a. dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.
.
Allahuakbar..Orang lain berusaha keras jadi kaya. Sebaliknya, Abdurrahman bin Auf berusaha keras jadi miskin tapi selalu gagal. Benarlah firman Allah:
"Wahai manusia, di langit ada rezki bagi kalian. Juga semua karunia yang dijanjikan pada kalian " (Qs. Adz Dzariat, 22 )
Jadi..yang banyak memberi rezeki itu datangnya dari kurma yang bagus atau kurma yang busuk?
.
ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala lah yang Memberi Rezeki.
Ibroh dari kisah ini sangat spesial buat kita, sebab ini membuat kita harus YAKIN bahwa rezeki itu totally dari Allah. 
Bukan hanya karena usaha kita itu sudah cukup bagus atau produk kita yang terbaik yang akan memberi kita omzet yang banyak.
.
Kadang-kadang, KEYAKINAN dalam hati kita itu yang belum cukup kuat dan bulat...
.

Inti kisah diatas bukan berarti Allah akan menurunkan rezekinya tanpa anda berikhtiar, Abdurrahman bin Auf r.a juga "terpaksa"  membeli dulu kurma busuk tersebut karena keinginannya supaya hartanya berkurang karena takut hisab Allah.

Semoga kisah ini dapat menyuntik kembali semangat dalam diri kita semua, yang sedang diuji dalam pekerjaan dan usaha kita.


.

Waktu Mustajab Untuk berdoa (ba'da ashar adalah waktu yang mustajab dihari jum'at)

21.28

Dari Abu Said al-Khudri dan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ سَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ فِيهَا خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَهِيَ بَعْدَ الْعَصْرِ
_"Sesungguhnyandii hari Jumat itu terdapat suatu waktu, dimana jika ada seorang hamba muslim yang memanjatkan doa kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut, Allah akan memberi apa yang dia minta. Waktu itu adalah setelah asar."_ (HR. Ahmad dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Dan dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً ، لَا يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلَّا آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
_"Pada hari jumat ada 12 waktu, (Diantaranya) ada satu waktu, apabila seorang muslim memohon kepada Allah di waktu itu, niscaya Allah akan kabulkan permohonannya. Carilah waktu itu di penghujung hari setelah asar."_ (HR. Abu Daud dan Nasai, dishahihkan al-Albani).

Yuk kita manfaatkan waktu yang mustajab ini dengan berdoa kepada Allah, memohon apa yang menjadi hajat kita masing masing, semoga Allah Ta'ala mengabulkannya.


Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً، لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ، فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
“Hari Jum’at itu dua belas saat, tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah (pada salah satu saat) kecuali Allah akan mengabulkan permohonannya, maka carilah (waktu pengabulan itu) di akhir saat setelah Ashar.”  [HR. An-Nasaai dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhuma, Shahihut Targhib: 703

At-Tirmidzi rahimahullah berkata,

ورأى بعض أهل العلم من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم وغيرهم أن الساعة التي ترجى بعد العصر إلى أن تغرب الشمس
“Dan sebagian ulama, baik dari kalangan sahabat Nabi shallallahu’alaihi wa sallam maupun selain mereka berpendapat bahwa waktu yang diharapkan terkabulnya doa tersebut adalah ba’da Ashar sampai matahari terbenam.” [Shahihut Targhib, 1/171]

Penjelasan:
1) Zhahir, yang nampak jelas bahwa makna hadits ini mutlak (umum), berdoa setelah Ashar sampai Maghrib dapat dilakukan kapan dan di mana saja.
2) Apabila dilakukan setelah sholat Ashar sambil menunggu sholat Maghrib di masjid maka ini lebih besar peluang dikabulkannya, karena orang yang menunggu sholat sama dengan orang yang sedang sholat.
3) Apabila sakit maka boleh dilakukan di rumah, lebih baik dilakukan di tempat ia melakukan sholat Ashar sambil menunggu Maghrib.
4) Seorang wanita juga dianjurkan untuk menunggu sholat Maghrib di tempat ia sholat Ashar di rumah seraya berdoa kepada Allah ta’ala.
5) Datang ke masjid lebih awal sebelum sholat Maghrib dengan maksud untuk berdoa setelah melakukan sholat tahiyyatul masjid.
[Disarikan dari Majmu’ Fatawa Asy-Syaikh Ibni Baz rahimahullah, 30/270-271]
18.04
Kisah ini mungkin sudah pernah anda ketahui, namun  kisah ini adalah nasehat yg baik buat kita semua saat ini

Alkisah ada seorang sahabat Nabi bernama Sya’ban RA.
Ia adalah seorang sahabat yang tidak menonjol dibandingkan sahabat2 yg lain.
Ada suatu kebiasaan unik dari beliau yaitu setiap masuk masjid sebelum sholat berjamaah dimulai dia selalu beritikaf di pojok depan masjid.
Dia mengambil posisi di pojok bukan karena supaya mudah bersandaran atau tidur, namun karena tidak mau mengganggu orang lain dan tak mau terganggu oleh orang lain dalam beribadah.

Kebiasaan ini sudah dipahami oleh sahabat bahkan oleh Rasulullah SAW, bahwa Sya’ban RA selalu berada di posisi tsb termasuk saat sholat berjamaah.
Suatu pagi saat sholat subuh berjamaah akan dimulai RasululLah SAW mendapati bahwa Sya’ban RA tidak berada di posisinya seperti biasa. Nabi pun bertanya kepada jemaah yg hadir apakah ada yg melihat Sya’ban RA.
Namun tak seorangpun jamaah yg melihat Sya’ban RA. Sholat subuhpun ditunda sejenak untuk menunggu kehadiran Sya’ban RA. Namun yg ditunggu belum juga datang. Khawatir sholat subuh kesiangan, Nabi memutuskan untuk segera melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Selesai sholat subuh, Nabi bertanya apa ada yg mengetahui kabar dari Sya’ban RA.
Namun tak ada seorangpun yang menjawab.
Nabi bertanya lagi apa ada yg mengetahui di mana rumah Sya’ban RA.

Kali ini seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah Sya’ban RA.
Nabi yang khawatir terjadi sesuatu dg Sya’ban RA meminta diantarkan ke rumahnya. 
Perjalanan dengan jalan kaki cukup lama ditempuh oleh Nabi dan rombongan sebelum sampai ke rumah yg dimaksud.
Rombongan Nabi sampai ke sana saat waktu afdol untuk sholat dhuha (kira2 3 jam perjalanan).

Sampai di depan rumah tersebut Nabi mengucapkan salam.
Dan keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tsb.

“Benarkah ini rumah Sya’ban?” Nabi bertanya.
“Ya benar, saya istrinya” jawab wanita tsb.
“Bolehkah kami menemui Sya’ban, yg tadi tidak hadir saat sholat subuh di masjid?”
Dengan berlinangan air mata istri Sya’ban RA menjawab:
“Beliau telah meninggal tadi pagi..."

InnaliLahi wainna ilaihirojiun… Maa sya Allah, satu2nya penyebab dia tidak sholat subuh berjamaah adalah karena ajal sudah menjemputnya.
Beberapa saat kemudian istri Sya’ban bertanya kepada Rasul
“ Ya Rasul ada sesuatu yg jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya dia berteriak tiga kali dg masing2 teriakan disertai satu kalimat.
Kami semua tidak paham apa maksudnya."

“Apa saja kalimat yg diucapkannya?” tanya Rasul.
Di masing2 teriakannya dia berucap kalimat:
“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”
“ Aduuuh kenapa tidak yg baru……. “
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”
Nabi pun melantukan ayat yg terdapat dalam surat Qaaf (50) ayat 22 :
“Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.“

Saat Sya’ban dlm keadaan sakratul maut, perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Allah.
Bukan cuma itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah.
Apa yang dilihat oleh Sya’ban (dan orang yg sakratul maut) tidak bisa disaksikan oleh yg lain.
Dalam pandangannya yang tajam itu Sya’ban melihat suatu adegan di mana kesehariannya dia pergi pulang ke masjid untuk sholat
berjamaah lima waktu.
Perjalanan sekitar 3 jam jalan kaki sudah tentu bukanlah jarak yg dekat.
Dalam tayangan itu pula Sya’ban RA diperlihatkan pahala yg diperolehnya dari langkah2 nya ke Masjid.
Dia melihat seperti apa bentuk surga ganjarannya.

Saat melihat itu dia berucap:
“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”
Timbul penyesalan dalam diri Sya’ban , mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yg didapatkan lebih banyak dan sorga yg didapatkan lebih indah.

Dalam penggalan berikutnya Sya’ban melihat saat ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin.
Saat ia membuka pintu berhembuslah angin dingin yang menusuk tulang.
Dia masuk kembali ke rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya. Jadi dia memakai dua buah baju.
Sya’ban sengaja memakai pakaian yg bagus (baru) di dalam dan yg jelek (butut) di luar.
Pikirnya jika kena debu, sudah tentu yg kena hanyalah baju yg luar. Sampai di masjid dia bisa membuka baju luar dan solat dg baju yg lebih bagus.
Dalam perjalanan ke masjid dia menemukan seseorang yg terbaring kedinginan dalam kondisi mengenaskan.
Sya’ban pun iba, lalu segera membuka baju yg paling luar dan dipakaikan kepada orang tsb dan memapahnya utk bersama2 ke masjid melakukan sholat berjamaah.
Orang itupun terselamatkan dari
mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan sholat berjamaah.
Sya’ban pun kemudian melihat indahnya sorga yg sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tsb. 
Kemudian dia berteriak lagi:
“ Aduuuh kenapa tidak yang baru...“
Timbul lagi penyesalan di benak Sya’ban. 
Jika dg baju butut saja bisa mengantarkannya mendapat pahala yg begitu besar, sudah tentu ia akan mendapat yg lebih besar lagi seandainya ia memakaikan baju yg baru.

Berikutnya Sya’ban melihat lagi suatu adegan saat dia hendak sarapan dg roti yg dimakan dg cara mencelupkan dulu ke segelas susu.
Ketika baru saja hendak memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yg meminta diberi sedikit roti karena sudah lebih 3 hari perutnya tidak diisi makanan.
Melihat hal tsb. Sya’ban merasa iba. Ia kemudian membagi dua roti itu sama besar, demikian pula segelas susu itu pun dibagi dua.
Kemudian mereka makan bersama2 roti itu yg sebelumnya dicelupkan susu, dg porsi yg sama. 
Allah kemudian memperlihatkan ganjaran dari perbuatan Sya’ban RA dg surga yg indah.
Demi melihat itu diapun berteriak
lagi:
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”
Sya’ban kembali menyesal .
Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut tentulah dia akan mendapat surga yg lebih indah.

Masyaallah, Sya’ban bukan menyesali perbuatannya, tapi menyesali mengapa tidak optimal.
Sesungguhnya semua kita nanti pada saat sakratul maut akan menyesal tentu dengan kadar yang berbeda, bahkan ada yg meminta untuk ditunda matinya karena pada saat itu barulah terlihat dengan jelas konsekwensi dari semua perbuatannya di dunia.
Mereka meminta untuk ditunda sesaat karena ingin bersedekah.
Namun kematian akan datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat dimundurkan.

Sering sekali kita mendengar ungkapan hadits berikut:
“Sholat Isya berjamaah pahalanya sama dengan sholat separuh malam.”
“Sholat Subuh berjamaah pahalanya sama dengan sholat sepanjang malam.”
“Dua rakaat sebelum Shubuh lebih baik dari pada dunia dan isinya.”
Namun lihatlah... masjid tetap saja lengang.
Seolah kita tidak percaya kepada janji Allah.

Mengapa demikian?
Karena apa yg dijanjikan Allah itu tidak terlihat oleh mata kita pada situasi normal.

Mata kita tertutupi oleh suatu hijab.
Karena tidak terlihat, maka yang berperan adalah iman dan keyakinan bahwa janji Allah tidak pernah meleset.
Allah akan membuka hijab itu pada saatnya.
Saat ketika nafas sudah sampai di tenggorokan.

Sya’ban RA telah menginspirasi kita
bagaimana seharusnya menyikapi janji Allah tsb.

Dia ternyata tetap menyesal sebagaimana halnya kitapun juga akan menyesal.
Namun penyesalannya bukanlah karena tdk menjalankan perintah Allah SWT. 
Penyesalannya karena tidak melakukan kebaikan dgn optimal. 

Sudahkah kita semua berhitung siap menghadapi apa yg akan pasti kita hadapi semua...sakratul maut...ato sibuk masih sibuk dg urusan dunia kita yg pasti kita tinggalkan...???

Semoga kita selalu bisa mengoptimalkan kebaikan² disetiap kesempatan. 
Aamiin.
                                     Semoga Bermanfaat

MELURUSKAN KEKELIRUAN MALAM JUM’AT MALAM HUBUNGAN INTIM SEBAGAI SUNNAH RASUL ?

08.25

Wahai ummat Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, jangan kamu , *lecehkan* Rasulmu.
Sangat miris malam Jumat yg memiliki kekhususan ibadah & Sunnah Rasul yg jelas untuk:

1. Membaca *Surah Al-Kahfi*✅
2. Membaca ayat suci *Al Qur'an*✅
3. Memperbanyak *Sholawat & Dzikir*✅

- dan merupakan waktu Istijabah (waktu banyak doa-doa hamba dikabulkan oleh Allah S.W.T ).
🌸
Malah *diselewengkan*😭 oleh sebagian umat Islam secara sadar ataupun tidak telah menyebarkan *dakwahan vulgar* bahwa malam Jumat adalah hanya sebatas Malam Sunnah Rasul yg identik dengan hubungan suami istri (bahkan untuk perzinahan).

Padahal hadist yg menjelaskan tentang berhubungan suami-istri di malam Jumat itu perlu dipertanyakan *ke-shahih-annya*

➡ Semuanya berawal dari "hadits" ini:
_“Barangsiapa melakukan hubungan suami istri di malam Jumat (Kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi. [Dalam hadits yang lain disebutkan sama dengan membunuh 1000 atau 7000 yahudi”

Hadits diatas tidak akan Anda temukan dalam Kitab manapun.
Baik kumpulan hadits dhaif apalagi shahih.
Artinya, hadits / Sunnah Rasul pada malam Jumat tersebut, - apalagi sama dengan membunuh 100 Yahudi-, adalah bukan Hadits alias *Hadist palsu* yang dikarang oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Yang lebih miris lagi diradio-radio & TV-TV penyiarnya dgn vulgar bertanya pada pendengar/penontonnya sambil tertawa, "Lagi Sunnah Rasul ya?"

Juga di Facebook, BBM, Twitter & jejaring sosial yg lain bahkan memasang foto/gambar vulgar/porno dg Tulisan:
👇

_"Malam Jumat Malam Sunnah Rasul", "Jangan Ganggu lagi Sunnah Rasul"_

dan tulisan2 lain berbau porno/vulgar yg ditujukan atas nama "Sunnah Rasul."

Wahai ummat Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, apa setega itu kalian melecehkan Nabimu sendiri dgn olok-olok dan ejekan-ejekan yg menghinakan?

Kenapa kau identikkan gambar2 & foto2 porno itu atas nama Sunnah Rasulullah sebagai pelampiasan nafsumu?

Mengapa dari sebegitu banyak Sunnah Agung Rasulullah yg kamu sebarkan adalah olok-olok porno/vulgar tentang hubungan pria-wanita?

أَسْتَغفِرُالله¬َ الْعَظيِمْ
اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْن

Jangan kamu permalukan,
Jangan kamu hinakan & Jangan kamu lecehkan Nabimu Muhammad صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

STOP berolok-olok ttg malam Sunnah Rasul dg niatan buruk/melecehkan ataupun sekedar candaan
🆘🆘⛔⛔⛔⛔⛔🆘🆘

Allah SWT Maha Mengetahui & Maha Melihat apa yg kamu lahirkan & kamu sembunyikan .

Semoga Allah SWT mengampuni dosa2 kita dari kekeliruan dan ketidak tahuan selama ini dan semoga kita dimudahkan dalam menuntut ilmu syar'i

Silahkan anda sebarkan bila sudah paham dgn tulisan ini.

EMPAT HAL PENTING SEBELUM TIDUR WALAU SELELAH APAPUN

22.06

Belum lama ini saya menemukan postingan dari temen mengenai amalan yang dilakukan sebelum tidur. Sebetulnya ada juga salah satu judul yang hampir mirip yaitu 5 pesan  Rasulullah  kepada Sayyidina Ali RA namun yang saya tulis disini adalah yang selalu saya buat reminder.  Rasulullah berpesan kepada siti Aisyah ra.
“ Ya, Aisyah! Jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara yaitu :

1. Sebelum khatam al-Quran.

2. Sebelum menjadikan para nabi bersyafaat untukmu di hari kiamat.

3. Sebelum para muslimin meridhai engkau.

4. Sebelum engkau melaksanakan haji dan umrah".

Bertanya Siti Aisyah :
“Ya Rasulullah ! bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika? “

Rasulullah tersenyum dan bersabda :

1. “Jika engkau akan tidur,bacalah surah al –Ikhlas tiga kali
Seakan-akan engkau telah meng-khatamkan Al-Quran
” Bismillaahirrahmaa nirrahiim.
Qul huallaahu ahad’ Allaah hussamad.
Lam yalid walam yuulad.
walam yakul lahuu kufuwan ahad.

2. "Bacalah shalawat untukku dan untuk para nabi sebelum aku" maka kami semua akan memberimu syafaat di hari kiamat
Bismillaahirrahmaanirrrahiim. Allaahumma shallii ‘alaa saiyyidina Muhammad wa’alaa aalii saiyyidina Muhammad.

3. “Beristighfarlah” untuk para mukminin maka mereka akan meridhai engkau
Astaghfirullaah hal 'adziim al ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum wa atuubu ilaih.

4. Perbanyaklah Bertasbih, Bertahmid , Bertahlil dan Bertakbir; maka seakan-akan engkau telah melaksanakan ibadah haji dan umrah
Bismillaahirrahmaa nirrrahiim
Subhanallaah Walhamdulillaah Walaa ilaaha illallaah hu wallah hu akbar

Begitulah kalau kita ingin melakukannya semua point diatas dilakukan masing-masing tiga kali. Insha Allah semoga saya bisa melakukannya

MENYESAL SAAT SAKARATUL MAUT

01.30
Kisah ini mungkin sdh pernah ,namun  kisah ini adalah nasehat yg baik buat kita semua saat ini

Alkisah ada seorang sahabat Nabi bernama Sya’ban RA.
Ia adalah seorang sahabat yang tidak menonjol dibandingkan sahabat2 yg lain.
Ada suatu kebiasaan unik dari beliau yaitu setiap masuk masjid sebelum sholat berjamaah dimulai dia selalu beritikaf di pojok depan masjid.
Dia mengambil posisi di pojok bukan karena supaya mudah bersandaran atau tidur, namun karena tidak mau mengganggu orang lain dan tak mau terganggu oleh orang lain dalam beribadah.

Kebiasaan ini sudah dipahami oleh sahabat bahkan oleh Rasulullah SAW, bahwa Sya’ban RA selalu berada di posisi tsb termasuk saat sholat berjamaah.
Suatu pagi saat sholat subuh berjamaah akan dimulai RasululLah SAW mendapati bahwa Sya’ban RA tidak berada di posisinya seperti biasa. Nabi pun bertanya kepada jemaah yg hadir apakah ada yg melihat Sya’ban RA.
Namun tak seorangpun jamaah yg melihat Sya’ban RA. Sholat subuhpun ditunda sejenak untuk menunggu kehadiran Sya’ban RA. Namun yg ditunggu belum juga datang. Khawatir sholat subuh kesiangan, Nabi memutuskan untuk segera melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Selesai sholat subuh, Nabi bertanya apa ada yg mengetahui kabar dari Sya’ban RA.
Namun tak ada seorangpun yang menjawab.
Nabi bertanya lagi apa ada yg mengetahui di mana rumah Sya’ban RA.

Kali ini seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah Sya’ban RA.
Nabi yang khawatir terjadi sesuatu dg Sya’ban RA meminta diantarkan ke rumahnya. 
Perjalanan dengan jalan kaki cukup lama ditempuh oleh Nabi dan rombongan sebelum sampai ke rumah yg dimaksud.
Rombongan Nabi sampai ke sana saat waktu afdol untuk sholat dhuha (kira2 3 jam perjalanan).

Sampai di depan rumah tersebut Nabi mengucapkan salam.
Dan keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tsb.

“Benarkah ini rumah Sya’ban?” Nabi bertanya.
“Ya benar, saya istrinya” jawab wanita tsb.
“Bolehkah kami menemui Sya’ban, yg tadi tidak hadir saat sholat subuh di masjid?”
Dengan berlinangan air mata istri Sya’ban RA menjawab:
“Beliau telah meninggal tadi pagi..."

InnaliLahi wainna ilaihirojiun… Maa sya Allah, satu2nya penyebab dia tidak sholat subuh berjamaah adalah karena ajal sudah menjemputnya.
Beberapa saat kemudian istri Sya’ban bertanya kepada Rasul
“ Ya Rasul ada sesuatu yg jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya dia berteriak tiga kali dg masing2 teriakan disertai satu kalimat.
Kami semua tidak paham apa maksudnya."

“Apa saja kalimat yg diucapkannya?” tanya Rasul.
Di masing2 teriakannya dia berucap kalimat:
“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”
“ Aduuuh kenapa tidak yg baru……. “
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”
Nabi pun melantukan ayat yg terdapat dalam surat Qaaf (50) ayat 22 :
“Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.“

Saat Sya’ban dlm keadaan sakratul maut, perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Allah.
Bukan cuma itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah.
Apa yang dilihat oleh Sya’ban (dan orang yg sakratul maut) tidak bisa disaksikan oleh yg lain.
Dalam pandangannya yang tajam itu Sya’ban melihat suatu adegan di mana kesehariannya dia pergi pulang ke masjid untuk sholat
berjamaah lima waktu.
Perjalanan sekitar 3 jam jalan kaki sudah tentu bukanlah jarak yg dekat.
Dalam tayangan itu pula Sya’ban RA diperlihatkan pahala yg diperolehnya dari langkah2 nya ke Masjid.
Dia melihat seperti apa bentuk surga ganjarannya.

Saat melihat itu dia berucap:
“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”
Timbul penyesalan dalam diri Sya’ban , mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yg didapatkan lebih banyak dan sorga yg didapatkan lebih indah.

Dalam penggalan berikutnya Sya’ban melihat saat ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin.
Saat ia membuka pintu berhembuslah angin dingin yang menusuk tulang.
Dia masuk kembali ke rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya. Jadi dia memakai dua buah baju.
Sya’ban sengaja memakai pakaian yg bagus (baru) di dalam dan yg jelek (butut) di luar.
Pikirnya jika kena debu, sudah tentu yg kena hanyalah baju yg luar. Sampai di masjid dia bisa membuka baju luar dan solat dg baju yg lebih bagus.
Dalam perjalanan ke masjid dia menemukan seseorang yg terbaring kedinginan dalam kondisi mengenaskan.
Sya’ban pun iba, lalu segera membuka baju yg paling luar dan dipakaikan kepada orang tsb dan memapahnya utk bersama2 ke masjid melakukan sholat berjamaah.
Orang itupun terselamatkan dari
mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan sholat berjamaah.
Sya’ban pun kemudian melihat indahnya sorga yg sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tsb. 
Kemudian dia berteriak lagi:
“ Aduuuh kenapa tidak yang baru...“
Timbul lagi penyesalan di benak Sya’ban. 
Jika dg baju butut saja bisa mengantarkannya mendapat pahala yg begitu besar, sudah tentu ia akan mendapat yg lebih besar lagi seandainya ia memakaikan baju yg baru.

Berikutnya Sya’ban melihat lagi suatu adegan saat dia hendak sarapan dg roti yg dimakan dg cara mencelupkan dulu ke segelas susu.
Ketika baru saja hendak memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yg meminta diberi sedikit roti karena sudah lebih 3 hari perutnya tidak diisi makanan.
Melihat hal tsb. Sya’ban merasa iba. Ia kemudian membagi dua roti itu sama besar, demikian pula segelas susu itu pun dibagi dua.
Kemudian mereka makan bersama2 roti itu yg sebelumnya dicelupkan susu, dg porsi yg sama. 
Allah kemudian memperlihatkan ganjaran dari perbuatan Sya’ban RA dg surga yg indah.
Demi melihat itu diapun berteriak
lagi:
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”
Sya’ban kembali menyesal .
Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut tentulah dia akan mendapat surga yg lebih indah.

Masyaallah, Sya’ban bukan menyesali perbuatannya, tapi menyesali mengapa tidak optimal.
Sesungguhnya semua kita nanti pada saat sakratul maut akan menyesal tentu dengan kadar yang berbeda, bahkan ada yg meminta untuk ditunda matinya karena pada saat itu barulah terlihat dengan jelas konsekwensi dari semua perbuatannya di dunia.
Mereka meminta untuk ditunda sesaat karena ingin bersedekah.
Namun kematian akan datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat dimundurkan.

Sering sekali kita mendengar ungkapan hadits berikut:
“Sholat Isya berjamaah pahalanya sama dengan sholat separuh malam.”
“Sholat Subuh berjamaah pahalanya sama dengan sholat sepanjang malam.”
“Dua rakaat sebelum Shubuh lebih baik dari pada dunia dan isinya.”
Namun lihatlah... masjid tetap saja lengang.
Seolah kita tidak percaya kepada janji Allah.

Mengapa demikian?
Karena apa yg dijanjikan Allah itu tidak terlihat oleh mata kita pada situasi normal.

Mata kita tertutupi oleh suatu hijab.
Karena tidak terlihat, maka yang berperan adalah iman dan keyakinan bahwa janji Allah tidak pernah meleset.
Allah akan membuka hijab itu pada saatnya.
Saat ketika nafas sudah sampai di tenggorokan.

Sya’ban RA telah menginspirasi kita
bagaimana seharusnya menyikapi janji Allah tsb.

Dia ternyata tetap menyesal sebagaimana halnya kitapun juga akan menyesal.
Namun penyesalannya bukanlah karena tdk menjalankan perintah Allah SWT. 
Penyesalannya karena tidak melakukan kebaikan dgn optimal. 

Sudahkah kita semua berhitung siap menghadapi apa yg akan pasti kita hadapi semua...sakratul maut...ato sibuk masih sibuk dg urusan dunia kita yg pasti kita tinggalkan...???

Semoga kita selalu bisa mengoptimalkan kebaikan² disetiap kesempatan. 
Aamiin.
                                     Semoga Bermanfaat

*HALAL BUAT KAMI, HARAM BUAT TUAN*

03.48


*Cerita dari : Ulama Abu Abdurrahman Abdullah Bin Al-Mubarak Al Hanzhali Al Marwazi*
Ulama terkenal di Makkah.

Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur.
Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yg turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka :

“Berapa banyak yg datang tahun ini?”
tanya malaikat kepada malaikat lainnya.
“Tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya.
“Berapa banyak mereka yg ibadah hajinya diterima?”
“Tidak satupun”
Percakapan ini membuat Abdullah gemetar.
“Apa..?”
ia menangis dalam mimpinya.
“Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yg jauh, dengan kesulitan yg besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”

Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malaikat itu.
*"Namun ada seseorang, yg meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat dia seluruh haji mereka diterima oleh Allah.”*

“Kok bisa”
“Itu Kehendak Allah”
“Siapa orang tersebut?”
“Sa’id bin Muhafah tukang sol sepatu di kota Damsyiq Damaskus”

Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung terbangun, Sepulang haji, ia tidak langsung pulang kerumah, tapi langsung menuju kota Damaskus, Siria.
Sampai disana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yg namanya Sa’id bin Muhafah.
“Ada, di tepi kota”
Jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya.
Sesampai disana ulama itu menemukan tukang sepatu yg berpakaian lusuh,
“Benarkah anda bernama Sa’id bin Muhafah?” tanya Ulama itu
“Betul, siapa tuan?”
“Aku Abdullah bin Mubarak”
Said pun terharu, "bapak adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?”
Sejenak Ulama itu kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya ia pun menceritakan perihal mimpinya.
“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur?”
“Wah saya sendiri tidak tahu!”
“Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda selama ini.
Maka Sa’id bin Muhafah bercerita.
“Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar :

Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka. laa syarika laka.

Ya Allah, aku datang karena panggilanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Segala ni’mat dan puji adalah kepunyaanMu dan kekuasaanMu.  Tiada sekutu bagiMu.

Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu menangis
Ya allah aku rindu Mekah.
Ya Allah aku rindu melihat kabah.
Ijinkan aku datang…..
Ijinkan aku datang ya Allah..

Oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu.
Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Akhirnya pada tahun ini, saya punya 350 dirham, cukup untuk saya berhaji.
“Saya sudah siap berhaji”
“Tapi anda batal berangkat haji”
“Benar”
“Apa yang terjadi?”
“Istri saya hamil, dan sering ngidam.
Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat”
“Suami ku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini?
“ya sayang”
“Cobalah kau cari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini.
Mintalah sedikit untukku”
"Ustadz, sayapun mencari sumber bau masakan itu.
Ternyata berasal dari gubuk yang hampir runtuh. Disitu ada seorang janda dan enam anaknya.
Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit.
Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya.
Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan :
“tidak boleh tuan”
“Dijual berapapun akan saya beli”
“Makanan itu tidak dijual, tuan” katanya sambil berlinang mata.
Akhirnya saya tanya kenapa?
Sambil menangis, janda itu berkata “daging ini halal untuk kami dan haram untuk tuan” katanya.

Dalam hati saya:
Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim?
Karena itu saya mendesaknya lagi “Kenapa?”
“Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Dirumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak.
“Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram".
Mendengar ucapan tersebut spontan saya menangis, lalu saya pulang.

Saya ceritakan kejadian itu pada istriku, diapun menangis, kami akhirnya memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu.
“Ini masakan untuk mu”
Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka.
”Pakailah uang ini untuk mu sekeluarga.
Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi”
Ya Allah……… disinilah Hajiku
Ya Allah……… disinilah Mekahku.

Mendengar cerita tersebut Abdullah bin Mubarak
tak bisa menahan air mata.
Kisah ini memberi hikmah, bahwa membantu orang disekitar kita bisa jadi sama nilainya dengan pergi Haji di mata Allah.
Buat yang akan naik haji ....
atau yang sudah berhaji...
Saudaraku ............Ingat ...

Ada dua yang tidak kekal dalam diri manusia !
Yakni : Masa Muda dan Kekuatan Fisiknya.
Jangan Lupa ... Ada dua juga yang akan bermanfaat bagi semua orang !
Yakni : Budi Pekerti yang luhur serta Jiwa yang ikhlas memaafkan.
Perhatikan .. Ada dua pula yang akan mengangkat derajat kemulian manusia !
Yakni : Rendah hati dan suka meringankan beban hidup orang lain.
Dan ada dua yang akan menolak datangnya bencana ! Yakni : Sedekah serta menjalin hubungan silaturrahim. Semoga kita menjadi orang orang yang dimuliakan Allah SWT Aamiiin.

MENAKJUBKAN !!! 12 PINTU - PINTU REZEKI

22.31
dream.co.id



*_MENAKJUBKAN !!!_*
*12 PINTU - PINTU REZEKI*
*1.Rezeki Yang Telah dijamin.*
_"Tidak ada satu mahluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Allah rezekinya"_
(Q.S.11:6)
*2.Rezeki Karena Usaha.*
_"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya"_ (Q.S.53:39)
*3.Rezeki Karena Bersyukur.*
_"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu"_ (Q.S.14:7)
*4.Rezeki yg Tak Terduga.*
_"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya"_
(QS. At Thalaq :2)
*5.Rezeki Karena Istighfar.*
_"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta”_ (QS. 71 : 10-11)
*6.Rezeki Karena Menikah.*
_"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan kemapanan kepada mereka dengan karunia-Nya.”_(QS. an-Nur : 32)
*7.Rezeki Karena Anak.*
_"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”_(QS. al-Isra 31)
*8.Rezeki Karena Sedekah.*
_"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak"_ (QS. Al Baqarah 245)
9. Rezeki karena rajin menjalin tali silaturrohim
10. Rezeki karna Iman dan taqwa.
11. Rezeki karena pengorbanan diri, harta dan waktu utk urusan Keagamaan
12. Rezeki krn istiqomah membaca Al-Qur'an, Surah Al Waqiah, dan Sholat Sunnah Dhuha.
Yaa Allah,.. Yaa Robb,.. Yang Maha Kaya, Izinkanlah Kami berdoa: Barang siapa yg berbagi Share 12 pintu_Pintu Rezeki ini, Luas dan lapangkanlah Rezekinya dari arah yg tdk disangka sangka, rezeki yg halal dan penuh berkah barokah..., Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi dan Pemilik semua pintu rezeki ,... Aamiin

TERNYATA AMALAN 'SEPELE' ITU MEMASUKKANNYA KE SURGA

18.58

🍃 ||TERNYATA AMALAN 'SEPELE' ITU MEMASUKKANNYA KE SURGA

📝 Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

لَقدْ رَأيْتُ رَجُلًا يَتَقَلَّبُ في الجَنَّةِ في شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَرِيقِ كَانَتْ تُؤذِي المُسْلِمِينَ

"Sungguh aku melihat seseorang bersenang-senang di surga disebabkan pohon  yang ia singkirkan dari tengah jalan karena mengganggu kaum muslimin." (HR. Bukhari dan Muslim)

✅ Dalam riwayat lain,

مَرَّ رَجُلٌ بِغُصْنِ شَجَرَةٍ عَلَى ظَهرِ طَرِيقٍ، فَقَالَ: وَاللهِ لأُنْحِيَنَّ هَذَا عَنِ المُسْلِمينَ لا يُؤذِيهِمْ، فَأُدخِلَ الجَنَّةَ

💢 "Ada seseorang berjalan melewati ranting pohon yang melintang di tengah jalan, lalu ia berkata, 'Demi Allah! AKAN AKU SINGKIRKAN ranting pohon ini agar tidak mengganggu kaum muslimin.'

Maka ia dimasukkan ke surga."

Janganlah menganggap remeh suatu perbuatan yang dipandang kecil oleh manusia, jika seseorang melakukannya dengan ikhlas, bisa saja itu menjadi sebab Allah akan mengampuninya dan memasukkanya ke surga.

Sumber Hadits: Riyadhus Shalihin, hal.62

Barokallahu fiikum

🌴🌴🌴🌴🌴

🌐🌐🌐

✔Mari bergabung bersama kami, dengan program2 amal yang tidak mengenal kata rugi ini

*GROUP DONATUR TAHFIDZ.*
CP : Hafiz (087777947029 )

📢 Sebarkanlah dan mari bersama-sama kita terus beramal sholeh. Dimana Allah telah mudahkan jalannya bagi kita, melalui Group Donatur Yatim dan Penggiatnya.

🌏 Dan kunjungilah kami dialamat web berikut ini:

http://www.thoriqulislam.com/

Barokallahufiikum
💐💐💐💐💐

BILA USIA TELAH MENCAPAI 40 TAHUN

18.56


🇳‌🇦‌🇸‌🇪‌🇭‌🇦‌🇹 ‌

*_Allah Ta'ala berfirman :_*

*حَتَّى إَذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِى أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِى أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِى إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ*

_"...Sehingga apabila dia telah dewasa dan usianya sampai 40 tahun, ia berdoa : "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan agar aku dapat berbuat amal shalih yang Engkau ridhai, dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir terus sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertaubat kepada-Mu dan sungguh aku termasuk orang muslim"_
*(QS. Al-Ahqaf [46] : 15).*

*Bila Usia 40 Tahun,*
* _Maka manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual, emosi, maupun spiritualnya. Ia telah meninggalkan masa mudanya dan melangkah ke masa dewasa yang sebenar-benarnya..._

*Bila Usia 40 Tahun,*
* _Maka hendaknya manusia memperbarui taubat dan kembali kepada Allah dengan bersungguh-sungguh, membuang kejahilan ketika usia muda, lebih berhati-hati, melihat sesuatu dengan hikmah dan penuh penelitian, semakin meneguhkan tujuan hidup, menjadikan uban sebagai peringatan dan semakin memperbanyak syukur..._

*Bila Usia 40 Tahun,*
* _Maka meningkatnya minat seseorang terhadap agama, sedangkan semasa mudanya jauh sekali dengan agama. Banyak yang mulai menutup aurat dan mengikuti kajian-kajian agama. Jika ada orang yang telah mencapai usia ini, namun belum ada juga minatnya terhadap agama, maka bisa jadi pertanda yang buruk dari kesudahan umurnya di dunia..._

*Bila Usia 40 Tahun,*
* _Maka tidak lagi banyak memikirkan "masa depan" keduniaan, mengejar karir dan kekayaan. Tetapi sudah jauh berpikir tentang nasibnya kelak di akhirat..._

*Bila Usia 40 Tahun,*
* _Jika masih gemar melakukan dosa dan maksiat, mungkin meninggalkan shalat, berzina, atau  menghabiskankan waktu yg tidak ada manfaatnya untuk akherat bahkan berdosa (seperti musik-2 yg melalaikan kpd Allah, banyak  bercanda yg  kadang dibumbui kebohongan, dll),  maka akan lebih sulit baginya untuk berhenti dari kebiasaan tersebut..._

*Bila Usia 40 Tahun,*
* _Maka perbaikilah apa-apa yang telah lewat dan manfaatkanlah dengan baik hari-hari yang tersisa dari umur yang ada, sebelum ruh sampai di tenggorokan. Ingatlah menyesal kemudian tiada guna..._

*_Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhu berkata :_*

_"Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal kebajikannya tidak bagus dan tidak dapat mengalahkan amal keburukannya, *Maka* _hendaklah ia bersiap-siap ke Neraka"_

*_Imam Malik rahimahullah berkata :_*

_"Aku dapati para ahli ilmu di negeri kami mencari dunia dan berbaur dengan manusia hingga datang kepada mereka usia 40 tahun._ *_Jika telah datang usia tersebut kepada mereka, mereka pun meninggalkan manusia (yaitu lebih banyak konsentrasi untuk meningkatkan ibadah dan ilmu)"_*
(At-Tadzkiroh hal 149).

*_Imam asy-Syafi’i rahimahullah tatkala mencapai usia 40 tahun, beliau berjalan sambil memakai tongkat._*
*_Jika ditanya, maka beliau menjawab :_*

_"Agar aku ingat bahwa aku adalah musafir._
_Demi Allah, aku melihat diriku sekarang ini seperti seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar._
_Lalu burung itu lepas di udara, kecuali telapak kakinya saja yang masih tertambat dalam sangkar._
_Komitmenku sekarang seperti itu juga._
- _Aku tidak memiliki sisa-sisa syahwat untuk menetap tinggal di dunia._
- _Aku tidak berkenan sahabat-sahabatku memberiku sedikit pun sedekah dari dunia._
- _Aku juga tidak berkenan mereka mengingatkanku sedikit pun tentang hiruk-pikuk dunia, kecuali hal yang menurut syara’ lazim bagiku._
_Di antara aku dan dia ada Allah"_

*_Abdullah bin Dawud rahimahullah berkata :_*

_"Kaum salaf, apabila diantara mereka ada yang sudah berumur 40 tahun,_
ia mulai melipat kasur, yakni tidak akan tidur lagi sepanjang malam, selalu melakukan shalat, bertasbih dan beristighfar. Lalu mengejar segala ketertinggalan pada usia sebelumnya dengan amal-amal di hari sesudahnya"_
*(Ihya Ulumiddin IV/410).*

*Wahai Saudaraku, bagaimanakah dgn diri kita ❔*

*_Yaa Allah..Yaa Robby._*
- _Berilah keberkahan dalam kehidupan kami.._
- _Keberkahan dlm Ilmu kami.._
- _Keberkahan dlm Ibadah kami..._
- _Keberkahan dlm Agama kami_
- _Keberkahan dlm Rumah tangga kami_
- _Keberkahan dlm Pekerjaan & Rezki kami.._
*_Aamiin_*

About Us

Recent

Random